Spesimen feses
Analisa specimen feses dapat memberikan informasi meliputi proses
tentang kondisi kesehatan. Beberapa tujuan pemeriksaan feses meliputi :
a. Untuk
menentukam adanya darah samar (tersembunyi) perdarahan dapat terjadi
akibat adanya ulkus,penyakit inflamasi atau tumor. Pemeriksaan samar
sering disebut sebagai tes uji guaiase, dapat dilakukan dengan cepat
oleh perawat di klinik atau klien di rumah. Kertas guaiase yang di
gunakan untuk pemeriksaan sensitive terhadap adanya darah dalam feses.
Makanan tertentu,obat dan vitamin c dapat menjadikan pemeriksaan tidak
akurat. Hasil positif palsu dapat terjadi bila klien baru memakan daging
merah,sayuran atau buah-buahan mentah atau obat-obatan tertentu yang
mengiritasi mukosa lambung dan mengakibatkan perdarahan, seperti aspirin
atau abat anti inflamasi nonsteroid (Nonsteroidal antI-inflamatory drugs/NSAID)
yang lain,steroid,sediaan besi dan anti koagulan. Hasil negatif palsu
terjadi bila klien mengonsumsi lebih dari 50 mg vitamin c/hari dari
semua sumber baik dari diet dan suplemen 3 hari sebelum pengukuran
–sekalipun njika ada perdarahan.
b. Untuk
menganalisis produk diet dan sekresi digestif. Sebagai contoh, jumlah
lemak yang berlebihan pada feses (steatore) dapat mengindikasi absorbsi
lemak yang terjadi pada usus halus. Penurunan jumlah empedu dapat
mengiritasi obstruksi aliran empedu dari hati dan kandung kemih ke dalam
usus. Untuk pemeriksaan jenis ini, perawat perlu mengumpulkan dan
mengirim seluruh feses pada satu kali defekasi bukan sempel yang
sedikit.
c. Untuk
mendeteksi adanya telur dan parasit. ketika mengumpulkan spesimen untuk
pemeriksaan parasit sample yang harus di bawa ke laboratorium masih
baru. Biasanya, ada tiga spesimen feses yang di evaluasi untuk
memastikan dan mengidentifikasi adanya organisme sehingga dapet disusun
pengobatan yang sesuai.
d. Untuk
mendeteksi adanya bakteri atau virus. Pemeriksaan ini hanya
membutuhkan sedikit fese karena spesimen tersebut akan di kultur. Wadah
atau penampung harus steril dan teknik aseptik digunakan saat
mengumpulkan spesimen. Feses perlu dikirim segera ke laboratorium.
Perawat perlu membuat catatan pada slip permintaan laboratorium bila
klien mendapatkan antibiotik.
e. Hal – hal yang perlu diperhatikan
Penyimpanan
· Feses tahan < 1 jam pada suhu ruang
· Bila 1 jam/lebih gunakan media transpot yaitu Stuart’s medium, ataupun Pepton water
· Penyimpanan < 24 jam pada suhu ruang, sedangkan > 24 jam pada suhu 4°C
Pengiriman
· Pengiriman < 1 jam pada suhu ruang
· Bila tidak memungkinkan, gunakan media transport atau kultur pada media Tetra Thionate Broth
f. Mengumpulkan spesimen feses
Alat :
· Pispot yang bersih
· Sarung tangan
· Wadah spesimen dari plastik berlebel dengan penutup, hapusan steril pada tabung untuk kultur feses
· Dua spatel
· Tissue
· Slip permintaan dari laoratorium yang terisi lenkap
· Penyegar udara
Pemeriksaan feses untuk darah samar
Alat:
· Pispot yang bersih
· Sarung tangan
· Dua spatel
· Tissue
Persiapan perawat sebelum pemeriksaan :
· Kumpulkan peralatan yang di perlukan
· Pasang tanda di kamar mandi klien bila diperlukan spesimen feses sesuai waktu
Pelaksanaan
· Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa hal tersebut harus dilakukan dan apakah klien dapat bekerjasama.
· Berikan informasi dan interupsi kepada klien yang dapet berjalan
· Tujuan pengambilan spesimen feses dan bagaimana klien dapat mebantu mengumpulkannya
· Defekasi pada pispot yang bersih
· Jangan
sampai spesimen terkontaminasi dengan urin atau darah menstruasi. Jika
memungkinkan klien berkrmih dulu sebelum mengumpulkan spesimen
· Jangan membuang tisu ke dalam pispot defekasi karena kandungan kertas dapat mempengaruhian alisis laboratorium
· Beritahu perawat secepat mungkin setelah defekasi terutama setelah mendapatkan spesimen dan segera dikirim ke laboratorium
· Cuci
tangan dan observasi prosedur pengendalian infeksi lainnya yang sesuai.
Ketika mengambil sampel feses yaitu saat membawa pispot klien, saat
memindahkan sampel feses ke wadah spesimen, saat membuang sisa pada
pispot, perawat melakukan teknik aseptik dengan cermat.
· Berikan privasi klien
· Bantu klien yang memerlukan bantuan
· Bantu klien memakai pispot yang diletakkan di atas kursi di samping tempat tidur atau di bawah dudukan toilet di kamar mandi
· Setelah klien defekasi tutup pispot bertujuan untuk mengurangi rasa bau dan malu pada klien
· Pasang
sarung tangan untuk menghindari kontaminasi pada tangan dan bersihkan
klien sesuai dengan kebutuhan. Inspeksi sekitar anus untuk memeriksa
adanya iritasi bila klien sering defekasi dan fesesnya cair.
· Pindahkan sejumlah feses yang diperlukan ke dalam wadah feses
· Gunakan
satu atau dua spatel untuk memindahkan sejumlah atau semua feses ke
dalam wadah spesimen, hati-hati agar tidak mengontaminasi bagian luar
wadah. Jumlah desse yang dikirim bergantung pada tujuan pengumpulan
spesimen feses. Biasanya pemeriksaan cukup membutuhkan 2 ,5 cm feses
yang berbentuk atau 15-30 ml fese cair. Untuk beberapa spesime
waktu,seluruh feses yang keluar mungkin perlu di kirimkan, mukius atau
darah yang terlihat harus disertakan pada sampel.
· Untuk
kultur, masukkan swab steril kedalam spesimen. Letakkan swab kedalam
tabung periksa steril dengan menggunakan teknik steril.
· Bungkus
spatel yang telah digunakan dengan tissue sebelum membuangnya kedalam
wadah pembuangan. Tindakan ini membantu mencegah penyebaran
mikroorganisme melui kontak dengan benda lain
· Tutup wadah segera setelah spesimen berada di dalam wadah
· Pastikan klien dalam keadaan nyaman
· Kosongkan dan bersihkan pispot dan letakkan kembali ke tempatnya
· Lepaskan sarung tangan
· Gunakan
penyegar udara untuk mrenghilangkan bau kecuali dikontra indikasikan
untuk klien (misalmnya semprotan yang meningkatkan dispenia)
· Beri label dan kirimkan spesimen ke laboratorium
· Pastikan informasi yang benar terdapat pada slip permintaan laboratorium dan pada label yang melekat di wadah specimen
· Atur
spesimen agar di bawa ke laboratorium untuk kultur atau pemeriksaan
parasit perlu segera dikirim. Bila tidak memungkinkan ikuti petunjuk
pada wadah spesimen. Pada beberapa institusi pendinginan di indikasikan
karena perubahan bakteriologis terjadi pada spesimen feses dalam suhu
ruangan. Jangan pernah meletakkan spesimen dalam tempat pendingin yang
berisi makanan dan obat-obatan untuk mencegah kontaminasi
0 komentar:
Posting Komentar